Update Software Versi Indonesia Museum-Digital

Software versi Indonesia museum-digital sudah diupdate dan berfungsi yang baru

BannerScreenshot

Mula bulan ini (Maret 2016), software museum-digital (versi Indonesia bisa diakses di sini) di-update, maka ada sejumlah berita dan perbaikan. Para perbaikan itu mengenai bidang yang berbeda-beda, misalnya desain yang lebih cantik dan fleksibel, fungsi database yang baru dan juga fungsi multilingual.

Tetapi akan teks ini tidak mulai dengan deskripsi fungsi yang baru. Yang pertama, ada introduksi umum kepada software dan proyek museum-digital dalam rangka antara-negara. Hanya setelah itu saya akan memperlihatkan sejumlah perbaruan yang terpenting.

Apa museum-digital?

Museum-digital berarti dua: proyek museum-digital dan software yang dibangunkan dalam rangka proyek itu. Proyek museum-digital berasal dari negara Jerman. Pada bulan Januari tahun 2009, sekelompok pakar museum bertemu-temu untuk mendiskusi digitalisasi dalam rangka para museum kecil. Salah satu hasil diskusi mereka adalah rencana untuk membuat software bertujuan merepresentasi benda di world-wide web.

Merepresentasinya berarti mereka mau mempertunjukkan gambaran dan informasi dasar tentang benda, koleksi, dan museum sendiri. Tiga aspek itu merupakan dasar ide museum-digital. Tetapi oleh juga ada perbatasan: merepresentasi tidak berarti inventarisasi. Informasi yang dimasukkan ke dalam database museum-digital pernah informasi yang akan diperlihatkan secara publik. (Sejak saat itu, para fungsi inventarisasi juga ditambahkan.)

Oleh karena museum-digital adalah proyek museum kecil, ada fokus kepada museum. Setiap museum penghadir berhak lengkap datanya. Museum-museum juga bisa menghubungi situs webnya dengan museum-digital, maka benda-benda bisa dilihat di situs web.

Di sisi lain, ada proyek portal yang besar di Jerman dan Eropa, yaitu Deutsche Digitale Bibliothek di Jerman dan Europeana untuk informasi benda museum dll. dari semua negeri anggota EU. Oleh karena para portal itu menggunakan proyek seperti museum-digital sebagai "aggregator", maka museum-digital juga diprogram untuk menggunakan standar terbuka seperti LIDO jadi bisa berkomunikasi dengan portal besar itu.

Sekarang ini, proyek museum-digital Jerman sudah memperlihatkan lebih dari 67000 benda di Internet. Juga ada proyek-proyek seperti proyek museum-digital di negara lain: Ada proyek museum-digital di Hongaria (Múzeum Digitár dan proyek museum-digital di Brasil.

Pada tahun 2013 dan 2014, software museum-digital diterjemahan ke dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Sejak itu, sejumlah benda dimasukkan ke dalam database museum-digital Indonesia. Salah satu fungsi multi-bahasa juga ditambahkan kepada software museum-digital. Sayangnya, sebelum update bulan ini, fungsi-fungsi yang baru belum digunakan oleh versi Indonesia museum-digital. Para seksi berikutnya akan memperlihatkan sejumlah perbaruan penting update ini.

Dasar Kode Bersama

Pada masa lalu, setiap versi museum-digital berkode unik. Artinya, proses update sangat melelahkan dan oleh karena begitu, maka para versi yang tidak aktif (seperti versi Indonesia) tidak diupdate secara baik. Kerja bulan Februari tim pembangunan software museum-digital memjadikan dasar kode kebanyakan museum-digital kode yang sama.

Dengan itu, proses update sangat dipermudahkan. Sekarang ini ada fungsi update, jadi biasanya satu klik sudah cukup untuk membuat update. Karena lebih muda, maka para versi yang lebih kecil atau tidak aktif masih akan diupdate. Versi Indonesia museum-digital tidak hanya akan berfungsi-fungsi terkini pada saat ini, tetapi akan pada masa depan juga.

Responsive Design

Di seluruh dunia ada perkembangan teknologi komunikasi mobil. Semakin orang menggunakan HP, dan semakin banyak HP berkapasitas Internet, yaitu dinamakan smartphone. Teknologi smartphone itu terutama penting di negara berkembang seperti Indonesia. Oleh karena begitu, responsive design sangat penting kalau mau menunjukkan benda kepada pengguna Indonesia. Responsive design berarti situs web berupa yang sesuai dengan alat akses. Kalau pengguna mengakses salah satu situs web melalui HP, tidak mau memindah ke kiri-kanan. Kalau aksesnya terjadi melalui Komputer berlayar yang besar, bisa menunjukkan lebih banyak informasi pada saat yang sama.

Update bulan maret ini menjadikan versi Indonesia museum-digital ada responsive design. Sama sekali, juga menjadikan desainnya lebih cantik.

Halaman beranda kalau diakses dengan layaran ukuran biasa
Halaman beranda kalau diakses dengan layaran yang kecil (seperti HP)

Fungsi Multi-Bahasa

Salah satu alasan yang terpenting untuk mempublikasi informasi benda di Internet adalah kemungkinan untuk banyak orang melihat informasi museum dan bendanya. Tujuannya adalah dua. Jelasnya, mau benda itu dilihat. Tetapi akan juga ingin lebih banyak orang mengunjungi museum. Saat museum-digital diperlihatkan di Indonesia pada pertama kali, salah satu aspek yang dilihat sebagai aspek yang terpenting adalah fungsi multi-bahasa. Dengan fungsi ini, orang Indonesia dan orang pariwisata dari mana-mana bisa mengakses informasi dan pengetahuan tentang benda dan museum. Dengan update terkini, fungsi multibahasa itu diaktifkan di versi Indonesia museum-digital.

Di sisi kanan navigasi ada bidang seleksi bahasa umum. Dengan itu bisa memilih bahasa untuk semua bagian situs web. Kalau salah satu masukan tidak ada terjemahan bahasa pilihan itu, bahasa biasa versinya (Bhs. Indonesia dalam versi Indonesia museum-digital akan ditunjukkan). Di bawah judul benda, bahasa masukan bisa dipilih oleh pengguna.